..::: Selamat Datang :::..

Di Blog Eki yang Sederhana

Kamis, 03 Desember 2009

Kiamat 2012 dan Kesadaran Hari Kemudian

Oleh Ali Abubakar

FILM 2012 yang diputar di bioskop-bioskop di Jakarta, yang menggambarkan situasi kiamat tahun 2012 ini telah menyedot perhatian sehingga sekali sampai empat kali tayang. Karena film ini bercerita tentang hari kiamat yang menjadi bagian keimanan muslim, para ulama pun memberikan pendapat, bahkan putusan resmi. MUI Kabupaten Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu mengeluarkan kecaman terhadap film yang masuk bioskop Indonesia per 13 November lalu itu. MUI menilai film 2012 hanya akan membawa keresahan publik akan datangnya hari kiamat. Maka film tersebut haram ditonton.

Berbeda dengan pendapat MUI pusat yang merasa belum perlu mem-blow-up-nya. Menurut Amidan, salah seorang ketua MUI, film yang mengisahkan kiamat dunia itu belum sepenuhnya meresahkan masyarakat. Namun, jika film besutan sutradara Roland Emmerich itu terbukti berpengaruh buruk terhadap publik, maka MUI Pusat tidak segan meminta pemerintah menarik film itu dari peredaran. Film yang dibintangi aktor kenamaan Hollywood, John Cusack itu dikatakan Amidan tidak akan serta merta menyesatkan pandangan umat Islam akan hari kiamat; sebaiknya hanya dilihat dari segi positifnya saja (Republika online, 19/11).

Film 2012 didasarkan pada ramalan suku Maya, salah satu suku paling terkenal sekaligus misterius di dunia. Suku yang tinggal di semenanjung Yucatan, Amerika Tengah ini terkenal karena memiliki kebudayaan tinggi dan misterius karena punah tanpa diketahui sebab pastinya. Pada sistem kalender bangsa Maya yang merupakan kalender paling akurat hingga kini yang pernah ada di bumi. Penanggalan dimulai tahun 3113 SM sampai 2012 M. Bangsa Maya menyatakan pada tahun 2012, tepatnya tanggal 21 Desember 2012, merupakan “End of Times”. Maksud itu sendiri masih diperdebatkan oleh para ilmuwan, dan arkeolog. Suku Maya sendiri menganggap bahwa pada periode 1992-2012 bumi akan “dimurnikan”, selanjutnya peradaban manusia sekarang ini akan berakhir dan mulai memasuki peradaban baru.

Ramalan serupa juga diutarakan oleh beberapa Biksu di Tibet. Mereka mengatakan, pada awal tahun 2012 beberapa fenomena aneh akan bermunculan. Namun para Biksu berkeyakinan Bumi akan diselamatkan oleh sebuah kekuatan besar yang melindungi mereka secara kasat mata, sehingga peradaban manusia tidaklah musnah seluruhnya. Dengan kata lain, kiamat total belum terjadi saat itu.

Mengapa film Kiamat 2012 heboh? Ini karena kiamat adalah bagian dari keimanan agama-agama samawi (Yahudi, Kristen dan Islam) yang dianut sebagian besar penduduk bumi ini. Seluruh agama samawi meyakini bahwa kiamat adalah peristiwa yang pasti akan terjadi, namun semua penganutnya memercayai bahwa peristiwa itu tidak dapat diketahui kapan akan terjadi. Agama hanya mengajarkan sebab-sebab dan tanda-tanda akan terjadinya. Banyak kemiripan tanda kiamat antara Kristen dengan Islam, misalnya kedatangan Nabi Isa/Yesus dan matahari akan menjadi gelap. Selain itu, Alquran mengajarkan bahwa kiamat akan terjadi dengan tiba-tiba (QS 7: 187). Ini mirip dengan doktrin Kristen yang menyatakan bahwa kiamat akan datang seperti pencuri pada malam hari. Jadi, kiamat versi agama samawi benar-benar misterius!

Walaupun tidak dikenal istilah kiamat, tetapi dalam agama Hindu ada keyakinan bahwa setiap penciptaan selalu ada awal dan juga akhir (stiti, utpeti, pralina). Dianalogikan Tuhan mencipta dan mengakhiri ciptaannya seperti laba-laba yang menebar dan menarik jaring-jaring dari dan ke badannya. Semuanya berjalan sesuai hukum alam. Artinya, kelahiran dan kematian (musnah) bisa terjadi kapanpun sesuai dengan hukum alam dan hal itu terjadi berulang-ulang.

Agama Hindu membagi sejarah alam semesta dalam beberapa tahapan. Ringkasnya, sejarah bumi saat ini berada di zaman Kaliyuga ke-28 pada tahun Brahma ke 51. Jaman Kaliyuga ini di mulai pada Februari 3102 SM dan berakhir di 432.000 tahun kemudian (www.mediahindu.net). Dengan kata lain, umur bumi akan berakhir pada tahun 432.000-3.102 = 428.898 M atau masih ada sisa waktu 426.889 tahun lagi.

Tidak hanya kaum beragama, banyak ahli ilmu alam juga memprediksi bahwa alam akan berakhir, dengan berbagai teori. Teori yang paling sederhana terkait dengan umur matahari. Menurut mereka matahari mampu menyala selama 50 miliar tahun. Dengan kata lain, waktu menyala bagi matahari juga terbatas dan pada suatu saat nanti matahari tidak akan bersinar lagi. Ketika itulah kehidupan di bumi ini akan punah seluruhnya. Menurut versi ini, kiamat itu masih sangat jauh dari zaman kita.

Bagaimana dengan tahun 2012? Website Inggris “New Scientist”, menyatakan, badai matahari atau solar storm adalah siklus kegiatan peledakan dahsyat dari masa puncak kegiatan bintik matahari (sunspot), biasanya akan memasuki periode aktivitas badai matahari setiap 11 tahun. Ilmuwan Amerika memperingatkan bahwa pada tahun 2012 bumi akan mengalami badai matahari dahsyat (solar blast). Menurut laporan khusus National Academy of Sciences, Amerika Serikat, Januari 2009, bencana besar tahun 2012 sangat mungkin terjadi.

Tampak bahwa walaupun sebagian agama atau kelompok ilmuan memprediksi kiamat itu sampai pada tingkat angka, namun tetap saja kapan terjadinya kiamat tidak dapat ditentukan dengan pasti. Kiamat yang pernah diramal tahun 1999 dan 10 November 2003 yang diyakini oleh salah satu sekte kecil Kristen ternyata tidak terbukti. Kiamat tetap misteri ilahi.

Kesadaran hari kemudian
Mengapa manusia demikian antusias pada peristiwa kiamat? Mengapa banyak ramalan tentang peristiwa yang maha dahsyat itu? Tentu, karena ia adalah masa depan umat manusia, masa depan kita semua. Karena kiamat adalah misteri ilahi, tetapi kedatangannya pasti, kita hanya dapat mempersiapkan diri menghadapinya, memenej diri, keluarga, masyarakat, dan bangsa untuk itu. Selain itu, kiamat juga harus kita maknai tidak hanya sebagai akhir kehidupan tetapi juga sebagai Vision Principle (prinsip masa depan) sebagaimana dikemukakan Ary Ginanjar Agustian dalam buku ESQ.

Dalam Islam, hari kiamat juga disebut dengan 31 nama lain, salah satunya adalah yaumil akhir (Hari Akhir atau Hari Kemudian). Ini dapat bermakna bahwa keyakinan datangnya hari kiamat harus tercermin dalam keyakinan akan adanya masa depan yang harus dipertanggungjawabkan sebagai tujuan akhir setiap pekerjaan yang kita lakukan. Ini penting, karena begitu banyak orang yang berorientasi pada aktivitas menyelesaikan pekerjaan, bukan pada tujuan akhirnya. Hasilnya benar-benar tidak efektiv.

Begitu banyak proyek-proyek atau kegiatan-kegiatan yang kita lakukan berorientasi pada “realisasi anggaran maksimal”, “dapat terlaporkan” dan benar tepat waktu atau agar “anggaran tidak hangus atau dikembalikan”. Hasilnya, tidak jarang terjadi, dalam laporan dinyatakan semua kegiatan telah dilaksanakan dengan anggaran yang tersedia, tetapi hasilnya tidak maksimal, hanya seadanya, tidak mencapai sasaran, bahkan fiktif dan tidak ada manfaatnya sama sekali karena tujuan akhirnya tidak tercapai.

Betapa banyak orang yang bekerja karena motivasi jabatan, penghargaan, dan uang, yang akhirnya membuat dia menghalalkan segala cara untuk meraih ketiga hal itu. Ia menafikan fitrah kata hatinya yang memberontak terhadap perilakunya sendiri. Akibatnya, ia gagal membangun kepercayaan dan tak berhasil menjadi pemimpin. Ia lebih memegang prinsip Machavelli, yang mengajarkan “segala celah” untuk meraih kekuasaan. Visinya dibangun untuk mencari jabatan, penghargaan, serta uang.

Yang lebih buruk lagi adalah orang-orang yang meminta “jatah” persentase dari semua kegiatan pembangunan karena merasa telah “berjuang” atau “mengamankan” pembangunan itu. Ini adalah contoh orang yang tidak memiliki kesadaran Hari Kemudian. Tidak memiliki sense of responsilibily (rasa tanggung jawab) untuk masa depan dan senantiasa berpikir untuk jangka pendek. Tidak memiliki kesadaran bahwa Allah senantiasa mengawasi perbuatan manusia. Yang mereka lakukan sesungguhnya adalah distorsi terhadap rukun iman mereka sendiri. “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah dilakukannya sebagai persediaan untuk hari esok. Bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Tahu Benar apa yang kamu kerjakan” (QS 59: 18).

Ari Ginanjar Agustian mengungkap: “Kesadaran adanya Hari Kemudian adalah kendali dan pengawasan yang bersumber dari dalam, yang akan memberikan sistem pengawasan melekat yang mandiri, agar manusia selalu berada di jalan terbaiknya, terhindar dari kesalahan yang dibuatnya. Tatkala ia merasa sudah tidak ada orang lain yang mengawasi secara langsung untuk berbuat kesalahan atau kecurangan, maka kesadaran akan Hari Kemudian dengan sendirinya akan mengendalikan dirinya…. Saat setiap orang merasa menghadapi tekanan dari kondisi lingkungan yang terus berubah tanpa mampu dirinya sendiri secara langsung mengendalikannya, ia akan merasa aman dengan adanya janji Tuhan” (ESQ hlm. 213). “Dan bahwa kepada Tuhanmu akhirnya kamu akan kembali” (QS 53: 42).

Betapa indahnya hidup kalau kita memaknai ramalan-ramalan hari kiamat dengan Hari Kemudian atau masa depan. Tidak akan ada ketakutan karena yang paling penting adalah beramal dan bekerja dengan orientasi tujuan akhir yang tepat. Tidak akan khawatir atau resah; jangankan kiamat tahun 2012, kiamat bulan depan pun kita akan siap kalau sudah bekerja dengan kejujuran dan pengawasan dari dalam diri kita sendiri dan merencanakan pencapaian maksimal pada tujuan akhir. Bukankah tahun 2012 itu masa depan kita juga? Jangan takut kiamat 2012, tapi takutilah kerusakan iman kita yang tidak punya kesadaran akan Hari Kemudian. Kehidupan akhirat (masa depan) lebih baik dan lebih kekal (QS 87: 17).

*Penulis adalah dosen Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Sumber : serambinews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa ngomen yaa.. trim's :)