..::: Selamat Datang :::..

Di Blog Eki yang Sederhana

Rabu, 27 Mei 2009

Objek Wisata Sabang

Aceh merupakan salah satu daerah di Nusantara yang memiliki aset pariwisata yang cukup kaya. Aset pariwisata itu mencakup pariwisata budaya, sejarah, alam, dan sebagainya. Sebagian aset tersebut telah dikembangkan dan menjadi tujuan wisatawan. Namun beberapa di antara objek-objek wisata tersebut ada yang mengalami kehancuran akibat diterjang tsunami.

A. Sabang

Sabang terletak di Pulau Weh, berjarak 18 mil dari daratan Aceh. Pulau Weh merupakan pulau paling barat dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebelum Belanda mendarat di Pulau Weh ini, daerah ini hanya merupakan sebuah desa nelayan dengan pelabuhan dan kondisi alam yang baik. Pada tahun 1970 Sabang ditetapkan sebagai pelabuhan bebas dengan segala prasarana dan sarana yang cukup baik. Namun pada tahun 1986 status pelabuhan bebas dicabut kembali. Namun pada tahun 1996, Sabang ditetapkan kembali sebagai pelabuhan bebas.

1. Monumen Nol Kilometer

Monumen nol kilometer merupakan monumen penanda jarak wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang menjadi manifestasi bahwa Nusantara terbentuk dari Sabang (Nanggroe Aceh Darussalam) hingga Merauke (Irian Jaya). Monumen berada di Desa Ujung Bak U yang terletak di sebuah bukit yang cukup tinggi. Dari sini kita dapat memandang ke arah Selat Malaka dan keindahan matahari terbit dan terbenam. Di sekitar daerah tugu nol kilometer terdapat pula hutan tropis yang begitu rimbun dan pemandian air panas. Pengunjung dapat beristirahat sambil menikmati pemandian air panas dan suasana di sekitar tugu.

2. Gapang dan Iboih

Di Pulau Weh (Sabang) terkenal dengan keindahan pemandangan bawah lautnya. Pemandangan keindahan bawah laut ini dapat dijumpai di Gapang dan Iboih. Di sana kita dapat melihat jelas terumbu karang dan ikan yang berwarna-warni yang tidak dijumpai di tempat lain, baik di Nusantara maupun dunia. Selain itu, kita juga dapat menikmati keindahan pantai pasir putih. Selain di Gapang dan Iboih, kita dapat juga melihat beberapa tempat lain yang indah seperti Lhung Angen, Ano Itam, pantai Tapak Gajang, Paradise, dan beberapa pantai lainnya. Taman laut Rubiah meliputi daerah seluas 2.600 Ha terletak 23 km dari kota Sabang. Taman ini berada di teluk Sabang, terkenal dengan terumbu karang dan ikan yang berada di dalamnya. Keindahan ini tidak ada duanya di dunia.

Ketika tsunami melanda beberapa bagian dari objek wisata pantai di Sabang mengalami kehancuran, seperti yang dialami di pelabuhan Balohan, pantai Kasih, dan sebagainya. Namun untuk objek wisata Gapang dan Iboih tidak mengalami kerusakan yang cukup parah.

3. Peninggalan-peninggalan Bangunan Kolonial

Di Sabang terletak banyak peninggalan bangunan-bangunan tua kolonia Belanda dan Jepang, khususnya di bagian daerah Kota Atas. Bangunan ini masih ada yang ditempati sebagai tempat tinggal atau kantor/hotel. Di bagian bawah (daerah Kota Bawah) terdapat pula berbagai bangunan tua peninggalan kolonial Belanda atau Jepang, seperti kantor pelabuhan, gudang, dan gedung bioskop tua (sekarang dijadikan Gedung Kesenian Sabang)

4. Goa/Benteng Pertahanan Jepang

Perang Dunia kedua tidak hanya perang antar sekutu Indonesia juga terkena imbasnya. Dengan slogan 3 A yang cukup terkenal, Jepang dapat membebaskan Indonesia dari cengkraman penjajah Belanda. Demikian pula Belanda yang ada di Aceh dapat diusirnya. Saat awal pendaratan Jepang di Aceh, rakyat sangat antusias menyambutnya.

Sabang merupakan salah satu daerah yang dipandang cukup strategis bagi Jepang. Hal ini terkait dengan jalur lalu lintas kapal internasional yang melalui Selat Malaka. Oleh karena itu, Jepang kemudian membangun benteng/goa pertahanan. Beberapa tempat yang dijadikan benteng oleh Jepang tersebut sampai saat ini masih dapat dilihat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa ngomen yaa.. trim's :)