..::: Selamat Datang :::..

Di Blog Eki yang Sederhana

Selasa, 24 November 2009

Banyak Naskah Kuno Aceh Dijual ke Luar Negeri

BANDA ACEH - Puluhan bahkan ratusan naskah kuno hasil karya ulama dan cendikiawan Aceh masa Kerajaan Aceh Darussalam, diduga telah dijual ke luar negeri, terutama Malaysia, dalam beberapa tahun belakangan. Kondisi ini dinilai terjadi karena rendahnya kepedulian Pemerintah Aceh terhadap keberadaan dan keselamatan naskah-naskah tersebut.

Hal itu diungkap oleh kolektor naskah kuno Aceh, Tarmizi A Hamid saat menerima kunjungan Arkeolog Islam Aceh, Dr Husaini Ibrahim MA, di rumahnya Minggu (9/8). Tarmizi menggelar pameran tunggal naskah kuno Aceh di rumah pribadinya, Komplek BIP nomor 4, Desa Ie Masen Kayee Adang, Banda Aceh, sejak Selasa (4/2) hingga 20 Agustus mendatang.

Tarmizi mengungkapkan, di antara naskah kuno Aceh yang telah berpindah tangan kepada warga asing, terdapat enam naskah yang dia koleksi sejak beberapa tahun lalu. Menurut Tarmizi, keenam naskah miliknya tersebut awalnya dipinjam oleh seorang pengusaha Malaysia yang datang ke Aceh beberapa bulan lalu. “Hingga kini keenam naskah tersebut masih tertahan di Malaysia, saya telah melakukan berbagai cara untuk mengembalikannya ke Aceh, tapi belum membuahkan hasil,” ujarnya.

Pengakuan Tarmizi ini juga dibenarkan oleh Husaini Ibrahim. Menurut Husaini, informasi terakhir yang ia peroleh di negeri jiran itu beberapa waktu lalu, keenam naskah milik Tarmizi kini telah disimpan di salah satu mesium di negara itu. Husaini Ibrahim adalah putra Aceh pertama yang berhasil meraih gelar doktor di bidang Arkeologi Islam. Pada tanggal 30 Juli 2009 lalu, oleh para dosen penguji di Universitas Sain Malaysia (USM), ia dinyatakan berhasil mempertahankan tesis berjudul “Awal Islam di Aceh dari Perspektif Arkeologi dan Sumbangannya kepada Nusantara.”

Dalam kunjungannya pada pameran tunggal naskah kuno di rumah Tarmizi, Husaini mengungkapkan, keprihatinannya terhadap kepedulian pemerintah Aceh terhadap keberadaan dan keselamatan benda-benda bersejarah dan purbakala (arkeologi) di Aceh. “Pameran ini menjadi bukti betapa rakyat Aceh seakan dibiarkan untuk menjaga dan merawat sendiri karya para ulama Aceh masa dulu,” ungkap Husaini.

Menurut dosen Sejarah FKIP Unsyiah ini, kondisi tersebut sangat bertolak belakang dengan semangat dan misi Pekan Kebudayaan Aceh (PKA). Seharusnya, kata Husaini, Pemerintah juga memberikan kepedulian yang besar terhadap keberadaan naskah dan benda-benda bersejarah dan purbakala (arkeologi) Aceh.

“Karena jika kita berbicara tentang budaya, maka ini tidak terlepas dari sejarah dan benda-benda peninggalan masa lalu. Maka sungguh tidak akan berarti berbagai acara budaya di PKA kalau kita tidak menghargai kitab-kitab (naskah- naskah) serta benda arkeologi lainnya yang menjadi bukti dari kejayaan Aceh masa lalu,” ujarnya.

Lebih menyedihkan lagi, ujar Husaini, ketika baru tiba dari Malaysia dua hari lalu, dia mendapat informasi tentang peristiwa miris yang dialami sejumlah mahasiswa asal Lhokseumawe saat ingin memamerkan sejumlah batu nisan Aceh tempo dulu di arena PKA. “Informasi yang saya terima, meraka terpaksa harus cabut dari arena PKA, karena tidak mendapatkan perhatian sama sekali,” ujarnya.

Dikunjungi warga Mesir
Sehari sebelumnya, Sabtu (8/8), di antara sekian banyak pengunjung pameran di rumah Tarmizi, terdapat seorang warga Mesir bernama Wael Zakaria Elshakh, alumnus Cairo University. Menurut Tarmizi, warga Mesir itu meminta dirinya untuk membuat profil, serta berbagai data terkait dirinya dan naskah-naskah tersebut. “Saya juga tidak tahu pasti, untuk apa semua data tersebut,” ujar Tarmizi.

Beberapa hari lalu, Ketua Umum Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa), Dr Oman Fathurrahman, yang berkunjung ke rumah Tarmizi, Rabu (5/8), juga menyatakan keprihatinannya terhadap upaya pemerintah dalam memelihara naskah kuno. “Ini fenomena secara nasional. Kepedulian terhadap khazanah yang seperti ini secara keseluruhan masih minim,” ujar Oman Fathurrahman.(nal)


Sumber: Serambi Indonesia
http://www.serambinews.com/news/banyak-naskah-kuno-aceh-dijual-ke-luar-negeri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

jangan lupa ngomen yaa.. trim's :)